Kemampuan berpikir kreatif merupakan salah satu keterampilan yang harus dimiliki siswa dan dikembangkan dalam revolusi industri 4.0. Kreativitas adalah kemampuan dan sikap seseorang
untuk membuat produk yang baru (Fisher, 1995). Sedangkan menurut Evan (1991),
kreativitas adalah kemampuan untuk menemukan kaitan-kaitan yang baru, Kemampuan melihat sesuatu dari sudut pandang yang baru, dan kemampuan
untuk membentuk kombinasi-kombinasi dari banyak konsep yang ada pada
fikiran.
Menurut Guilford indikator berpikir kreatif terbagi 5, yaitu:
1.Kepekaan (problem sensitivity), adalah kemampuan mendeteksi , mengenali, dan memahami serta menanggapi suatu pernyataan, situasi, atau masalah.
2.Kelancaran (fluency), adalah kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan.
3.Keluwesan (flexibility), adalah kemampuan untuk mengemukakan bermacam-macam pemecahan atau pendekatan terhadap masalah.
4.Keaslian (originality), adalah kemampuan untuk mencetuskan gagasan dengan cara-cara yang asli, tidak klise, dan jarang diberikan kebanyakan orang.
5.Elaborasi (elaboration), adalah kemampuan menambah suatu situasi atau masalah sehingga menjadi lengkap, dan merincinya secara detail, yang didalamnya terdapat berupa tabel, grafik, gambar, model dan kata-kata.
1.Kepekaan (problem sensitivity), adalah kemampuan mendeteksi , mengenali, dan memahami serta menanggapi suatu pernyataan, situasi, atau masalah.
2.Kelancaran (fluency), adalah kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan.
3.Keluwesan (flexibility), adalah kemampuan untuk mengemukakan bermacam-macam pemecahan atau pendekatan terhadap masalah.
4.Keaslian (originality), adalah kemampuan untuk mencetuskan gagasan dengan cara-cara yang asli, tidak klise, dan jarang diberikan kebanyakan orang.
5.Elaborasi (elaboration), adalah kemampuan menambah suatu situasi atau masalah sehingga menjadi lengkap, dan merincinya secara detail, yang didalamnya terdapat berupa tabel, grafik, gambar, model dan kata-kata.
Berdasarkan indikator berpikir kreatif diatas, dirumuskanlah kisi-kisi berpikir kreatif sebagai berikut:
Skill Lab
|
problem sensitivity |
fluency
|
flexibilty
|
orginality
|
Elaboration
|
Pemilihan indikator
|
Mengenali jenis-jenis indicator yang dapat digunakan untuk uji asam basa suatu larutan. |
Cekatan dalam memilih indicator yang akan digunakan dari berbagai jenis indicator yang tersedia.
|
Membagi indicator menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
|
Memperbanyak peta warna sehingga percobaan dapat
lebih efisien.
|
Menyiapkan indicator lainnya.
|
Selanjutnya lakukanlah uji coba kisi kisi instrumen kreatifitas tersebut pada video berikut:
DAFTAR PUSTAKA:
Fisher, R. (1995). Teaching Children to Think. London: Stanley Thornes Ltd.
https://herdy07.wordpress.com/2010/05/27/kemampuan-berfikir-kreatif-siswa/
Menurut anda apakah kelima indikator berpikir kreatif ini dapat dikerjakan oleh siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah? Ide kreatif apa yang akan anda lakukan untuk mengatasi hal tersebut!
BalasHapusmenurut saya jika siswa telah dapat memenuhi ke5 indikator diatas dia sudah tergolong sangat kreatif neng, jika hanya 1 atau 2 mungkin proses pembelajaran harus lebih menekankan pada pembentukan kreatifitas siswa.
HapusMenurut saya semakin kreatif seorang siswa maka semakin banyak indikator yang terpenuhi.
HapusApakah menurut anda kisi-kisi yang telah dikembangkan dengan lima indikator kreativitas diatas dapat membantu pendidik untuk mengukur dan menilai kreativitas siswa dalam praktikum?
BalasHapustentu, khususnya pada skill lab pemilihan indikator kak
Hapusmenmurut saya kelima indikator kreativitas yang dikembangkan sangat membantu dalam penilaian dan mengetahui kemampuan siswa dalam berfikir kreatif siswa dalam praktikum.
BalasHapusbenar sekali kk, dengan disusunnya kisi kisi tersebut dapat memudahkan guru untuk mengobservasi siswa
HapusDari 5 indikator, kira - kira indikator mana yang sulit dilakukan pengukurannya?
BalasHapusmenurut saya indikator fluency kak, karena soalnya saya rumuskan dalam bentuk kognitif (lihat postingan saya selanjutnya)
HapusKalau menurut saya indikator Originality yang sangat sulit untuk tercapai. Karna terkadang seseorang sudah memiliki banyak ide/gagasan namun ide/gagasan tersebut bisa saja sama dengan orang lain dengan kata lain tidak ada keunikan.
HapusBagaimana cara anda dalam menyusun kisi-kisi instrumen kreativitas diatas?
BalasHapusdengan cara memahami terlebih dahulu setiap indikatornya, kemudian barulah dirumuskan sesuai dengan keterampilan(skill lab) apa yang akan diamati.
HapusBerikan dengan pendapat anda sendiri mengenai kisi-kisi yang anda buat ini, apakah dapat di terapkan dalam observasi atau pengamatan skill lab siswa untuk tingkat pertama (SMP)?
BalasHapusmenurut saya bisa diterapkan untuk semua jenjang, tetapi kan untuk percobaan asam basa ini baru dipelajari di SMA mat, jadi mungkin baru siswa SMA yang bisa. tetapi jika SMP mau melakukan percobaan diatas instrumen ini bisa juga digunakan.
HapusSelain menggunakan kelima indikator berpikir kreatif dalam menilai kreatif siswa dalam melakukan kegiatan praktikum apakah terdapat cara atau teknik lain yang dapat digunakan?
BalasHapusuntuk menilai kemampuan berpikir kreatif siswa, kita tetap berpedoman dari 5 indikator itu anisa
HapusDalam penyusun kisi-kisi instrumen praktikum ini, apa kendala yang anda hadapi dan apa saja hal yang harus perhatikan dalam penyusunan instrumen ini?
BalasHapushal yang harus diperhatikan adalah menyusun soal atau aspek yang akan diamati disesuaikan dengan 5 indikator berpikir kreatif.
Hapusapa kendala yang ditemui dalam menyusun kisi-kisi instrumen praktikum kreatif?
BalasHapuskendala yang di temukan adalah merumuskan soal atau kriteria yang akan diamati karena dalam satu skill lab ini harus memuat 5 indikator berpikir kreatif tersebut.
HapusSedikit menambahkan, kelima indikator diatas sangat membantu guru dalam melakukan penilaian kreativitas siswa dalam melakukan praktikum sehingga skill yang dimiliki siswa dapat lebih terlihat.
BalasHapus